ABSTRAK
Judul Penelitian : Studi Sistem Informasi Hisab dan Rukyat
Bidang Prioritas : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program : Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Satker : Puslitbang APTEL SKDI, Departemen Kominfo RI
Tahun Penelitian : 2008
Keberhasilan pengamatan hilal yang terjadi selama ini didasarkan oleh bermacam-macam kriteria, dan kriteria ini bukan berlandaskan hasil pengamatan astronomi, sehingga tidak sama dengan kriteria yang biasa dipakai dalam astronomi. Sementara kepekaan mata setiap manusia untuk melihat sabit bulan yang redup masing-masing ada batasnya, maka cara melihat hilal secara langsung (tanpa alat) dengan mata telanjang yang seperti selama ini dilakukan seringkali menimbulkan perbedaan-perbedaan.
Perbedaan dalam hasil akhir pengamatan hilal inilah yang coba dijembatani oleh teknologi digital sebagai media pendukung dalam meningkatkan akurasi hasil pengamatan hilal untuk penetapan awal Ramadhan, 1 Syawal dan hari-hari besar Islam lainnya. Adalah teropong rukyat digital yang tersambung ke media internet melalui teknologi video streaming yang oleh Depkominfo bekerjasama dengan Depag, ITB Bosscha dan pihak terkait lainnya, Hasilnya, cukup membuat masyarakat terpuaskan, karena secara live dapat mengikuti laporan hasil pengamatan melalui media internet dan disebarluaskan melalui TVRI.
Indikasi tingkat kepuasan publik, terukur melalui hasil wawancara yang dilakukan dengan masyarakat yang mengikuti proses rukyat. Hilal yang tidak nampak saat pengamatan, karena langit berselimut awan, meyakinkan masyarakat bahwa hilal memang tidak dapat terlihat, baik secara mata telanjang maupun dengan menggunakan teropong rukyat digital. Perselisihan pendapat dalam setiap pengamatan hilal menjadi menipis ketika teknologi teropong digital menyajikan hasil sesungguhnya yang akurat dan aktual kepada masyarakat.
Kata Kunci : Sistem informasi, hisab, rukyat.
Outline :
BAB I Pendahuluan : 1. Latar Belakang, 2. Rumusan Masalah, 3. Tujuan dan Sasaran, 4. Lingkup Kajian, 5. Bentuk Kegiatan, BAB II Metodologi : 1. Pendekatan Umum, 2. Pengumpulan Data, 3. Kunjungan Lapangan, 4. Analisis Data, 5.Penyimpulan dan Pembuatan Rekomendasi, BAB III Aspek Teknis Astronomis : 1. Pergerakan Bulan dan Geometri Sabit Hilal, 2. Visibilitas Hilal, 3. Perangkat Observasi, BAB IV Sistem Informasi Hisab-Rukyat : 1. Hilal dan Fase Bulan, 2. Perangkat Observasi Astronomi, 3. Perangkat Teknologi Informasi, 4. Penggunaan dan Isi Website, 5. Maintenance Website, 6. Standard Operating Procedure, BAB V Pelaksanaan Rukyat Dan Sidang Isbat : 1. Pemilihan Lokasi Rukyat, 2. Rukyat Awal Ramadhan dan Sidang Isbat, 3. Rukyat Awal Syawal dan Sidang Isbat, BAB VI Penutup : 1. Kesimpulan Hasil Survey Lapangan, 2. Intisari Kegiatan, 3. Rekomendasi, Daftar Pustaka
Tujuan Penelitian :
1. Membangun suatu sistem informasi hisab dan rukyat yang pada dasarnya adalah merupakan integrasi dari Pusat Informasi Hisab dan Rukyat dengan Sistem Observasi Hilal. Dengan sistem yang terintegrasi tersebut maka akan diupayakan agar dapat membantu institusi/lembaga yang berwenang dalam memperkecil atau, jika memungkinkan, menyatukan perbedaan yang terjadi dari penetapan awal bulan dengan cara perhitungan (hisab) dan dengan cara rukyat yang dilakukan di Indonesia. 2. Memperoleh lokasi-lokasi yang representatif untuk membangun jaringan sistem rukyat hilal. 3. Mendorong terbentuknya sistem rukyat yang terkoneksi ke jaringan rukyat online di beberapa lokasi pengamatan hilal yang sudah ada, seperti di Masjid Agung Semarang dan Pelabuhan Ratu.
Lokasi Penelitian :
1. Lhoknga (Nangroe Aceh Darussalam), 2. Observatorium Bosscha - Lembang-Bandung (Jawa Barat), 3. Masjid Agung - Semarang (Jawa Tengah), 4. Pantai Tanjung Kodok-Surabaya (Jawa Timur), 5. Pantai Losari - Makassar (Sulawesi Selatan) dan 6. Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar