Kisah Sang Polisi Briptu Norman Kamaru, berlanjut. Juru bicara Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Wilson Damanik, Senin (4/4), mengatakan tindakan Norman ternilai tak etis karena dua hal: Norman tengah menggunakan seragam, dan aksinya dilakukan saat tugas. Polisi, kata Wilson, juga akan mengusut bagaimana video itu bisa menyebar di YouTube. Namun sebaliknya di lingkungan publik kini makin banyak perbincangan tentang kreatifitas polisi muda ini, komentarpun bermunculan diberbagai media, simak infonya melalui link berikut http://id.news.search.yahoo.com/search?p=norman+kamaru&fr=sfp&sort=time
Anggota Satuan Brigade Mobile Polda Gorontalo, walau mendapat dukungan dari berbagai pihak, supaya sang polisi tidak dihukum oleh satuannya. Tetapi akhirnya Norman Kamaru sudah mendapatkan "hukuman" juga. Tampaknya hukumannya tergolong unik, Norman dihukum bernyanyi didepan teman-teman satuannya. Peristiwa ini menambah berkah bagi Norman, sang polisi jadi makin terkenal, lihat peristiwa hukuman ini melalui youtube berikut http://www.youtube.com/watch?v=luV7jsG-Tyc
Kisah Norman ini benar-benar unik, kisah citra baru polisi Indonesia, kini ada gerakan pendukung norman didunia maya atau facebook. Liputan6.com memberitakan, Rabu 6/4/2011 : “Setelah heboh kemunculan Briptu Norman Kamaru yang berjoget lagu India, muncul gerakan "Satu Juta Mendukung Briptu Norman Kamaru" di situs jejaring sosial Facebook. Hingga Rabu (6/4) siang, pendukung grup ini telah mencapai 16 ribu orang lebih. Tak ayal, gerakan ini dipicu desas-desus bahwa pihak Polri berencana menghukum Norman. Bintara itu sempat dianggap mencederai citra Polri karena menari dengan pakaian dinas, direkam video, lalu beredar di Youtube. Saat ini ketika tulisan ini diupload, grup pendukung Norman di situs jejaring tsb, sudah ada sekitar 17.718 anggota facebooker mendukung Norman. Inilah group facebook tersebut http://www.facebook.com/home.php#!/pages/Satu-Juta-Mendukung-BRIPTU-NORMAN-KAMARU/206284199390561
Selanjutnya Liputan6.com menyatakan : “Nyaris semua bersuara positif untuk Norman. Pemilik akun Facebook Irma Satia, misalnya, menulis di wall grup ini, "Ketika banyak kasus pelanggaran oleh oknum polri..ketika banyak anggota polisi diadukan oleh masyarakat...Aksi norman ini memperbaiki CITRA POLISI DI MATA MASYARAKAT...Norman mestinya diberi reward bukan punishment..disiplin itu bukan disiplin mati, Ndan." Simak juga suara pemilik akun Facebook Tzu Prei Benthet Damai yang bilang, "Lha, Presiden SBY aja boleh nyanyi di istana, bahkan bikin album...masa rakyat menghibur diri gk boleh...toh gak ngerugiin instansi dan masyarakat." (liputan6.com).
Angkat jempol buat polisi muda, benar-benar kembali menyejukkan suasana kebersamaan dan kedamaian d Indonesia, ketika kasus Citibank menggoncang negeri ini, bank asing yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap peranan bank dalam perekonomian negara, Norman muncul sejenak menghibur masyarakat. Ulah Norman bernyanyi bukanlah aib tetapi adalah berkah bagi kepolisian. Seandainya yang dinyanyikan Norman bukan lagu Chaiyya…Chaiyya, misalnya Norman menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan berpakaian polisi dan dilakukan di pos jaga polisi tersebut, dengan gaya dan mimik seorang penyanyi top, tentu cerita lain, entahlah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar