Kamis, 31 Maret 2011

Tehnik FGD yang dilakukan ICW :

Standar-standar kualitatif dalam FGD yang biasa dipraktekan ICW dalam memandang sebuah permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.. FGD yang dilakukan ICW adalah merupakan tools untuk mendapatkan data dan informasi tentang sesuatu masalah. FGD di ICW selalu berkaitan dengan perspektif cara pandang ICW terhadap sesuatu masalah yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. 

ICW adalah lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dibidang anti korupsi, menurut ICW bahwa korupsi terjadi karena ada relasi yang tidak seimbang, antara penyelenggara negara dengan warga negara. Apapun tools dan instrument pengawasan ICW maupun istrument penelitian ICW selalu dikaitkan dengan itu, bagaimana reseach ditujukan untuk empowering kepada masyarakat atau dalam konteks lebih luas. 

Kalau di ICW sebagaimana penelitian lain, FGD ditujukan pertama untuk pemetaan masalah, untuk melihat permasalahan baru atau terhadap kebijakan baru. Untuk menganalisa masalah tersebut maka ICW melakukan FGD. Fungsi ke-dua FGD yang dilaksanakan oleh ICW adalah ditujukan untuk eksplanatori menjelaskan sebuah masalah, misalkan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, sebuah masalah dalam institusi publik, terutama ditingkat masyarakat apa konsekuensi dari kebijakan tersebut. Apa pendapat masyarakat atas pelayanan tersebut. Fungsi Ke-tiga  FGD yang digunakan oleh ICW adalah untuk menguji sebuah kebijakan, untuk kegiatan ini ICW melakukannya bersama beberapa pakar, untuk membahas sebuah kebijakan yang telah dilakukan pemerintah.


Dalam prakteknya untuk target peserta FGD maka ICW menggunaka 2 (dua) jenis kelompok, pertama ICW melakukan FGD bersama dengan para ahli dan pakar yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, gunanya untuk memetakan masalah. ICW mengumpulkan beberapa ahli dalam FGD dengan tujuan, bersama para ahli tersebut, ICW dapat memetakan masalah, untuk menjelaskan kenapa munculnya masalah tersebut, kemudian mengindentifikasi solusi yang diperlukan, kemudian mencoba membuat sebuah rekomendasi, disamping dengan ahli ICW juga melakukan FGD dengan kelompok yang lain, misalnya kelompok masyarakat, terhadap masalah tersebut.


ICW juga melakukan FGD tentang sebuah isue dengan beberapa kelompok, tujuan adalah untuk membandingkannya hasil-hasil yang diperoleh dalam FGD tersebut. Dalam setiap kegiatan FGD ICW mengajak masyarakat untuk menyampaikan apa saja masalah-masalah yang diketahui masyarakat,  misalnya masalah pelayanan publik yang mereka hadapi. Kemudian secara bersama-sama menganalisa apa penyebab munculnya masalah dalam pelayanan publik tersebut. Analisa dilakukan secara bersama-sama atau partisipasitori, mengindentifikasi, kira-kira apa solusinya dan tindak lanjutnya.


Sebagai contoh ICW melakukan FGD dengan kelompok warga terkait dengan pelayanan kesehatan di sektor kesehatan. Dalam FGD tersebut ICW mengumpulkan para pemegang kartu Jamkesmas, kemudian dibahas apa yang menjadi penyebab masalah dalam pelayanan Jamkesmas, terutama dalam masalah pelayanan pasien di rumah sakit.


Misalkan dalam FGD tersebut terungkap masalah dalam pengurusan administrasi yang berbelit-belit, atau masalah informasi pelayanan rumah sakit yang tidak cukup dan tidak jelas, yang mengakibatkan konsekuensi terhadap pelayanan rumah sakit atau pengobatan dokter kepada pasien atau masyarakat yang sedang berobat. Terhadap hasil temuan tentang masalah-masalah dalam diskusi FGD tersebut, kemudian ICW dengan pasien atau masyarakat mencoba menganalisisnya. Namun pada umumnya  kalau FGD yang dilakukan ICW dilingkungan masyarakat, FGD yang dilakukan tersebut dengan kerangka yang tidak secara digit, tetapi berdasarkan logika empiris saja.


Kalau ditemukan dalam pelayanan rumah sakit tersebut ada pelayanan administrasi rumit maka secara bersama-sama mengadakan identifikasi, kira-kira apa penyebabnya administrasi tersebut bisa menjadi rumit . Hasil analisis tersebut bisa saja dijelaskan, tetapi  kadang kala susah menggali informasinya dalam FGD tersebut, karena peserta FGD dari kelompok masyarakat kurang menguasai masalah informasi dan tentang pelayanan kesehatan tersebut. Kalau informasi yang diperoleh dalam FGD kelompok masyarakat dianggap kurang memuaskan maka ICW melakukan deep interview atau FGD dengan pihak lainnya, misalnya dengan pihak rumah sakit atau direktur rumah sakit. Selanjutnya ICW kemudian membandingkan informasi yang diperoleh dari FGD yang satu dengan FGD yang lain, untuk dapat melakukan analisis dan membuat kesimpulan terhadap berbagai masalah dalam layanan kesehatan tersebut.


Dalam kegiatan penelitian atau riset, biasanya kalau dalam internal ICW sebelum melakukan hal-hal yang bersifat teknis, ICW melakukan plenimary riset dengan mengumpulkan berbagai literatur yang terkait dengan riset yang akan dilakukan, kemudian dibuat pertanyaan penelitian dan dikumpulkan berbagai dokumen atau data informasi apa yang dibutuhkan, kemudian dipilah-pilah. mana data dan informasi yang membutuhkan digali melalui kegiatan  FGD, mana yang membutuhkan deep Interview atau wawancara dan mana yang membutuhkan survey atau melalui teknik yang mengunakan metode kuantitatif.
 
FGD yang dilakukan ICW terutama dalam kelompok masyarakat awam tujuannya untuk mendapatkan informasi sekaligus untuk empowering atau untuk pemberdayaan masyarakat, dengan tujuan agar terjadi keseimbangan hubungan atau relasi antara penyelenggara negara dengan masyarakat.
 

Sumber : Lokakarya ”Peningkatan Kompetensi Penelitian dan Pengembangan APTIKA IKP” di Cisarua – Bogor, Rabu, 23 Maret 2011, Nara Sumber: Peneliti ICW, Febri Hendri, Judul Makalah : Focus Group Discussion (FGD) Sebagai Metode Penelitian Kualitatif





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIDEO: Brutal, Puluhan Sepeda Diterjang Mobil

VIVAnews - Acara sepeda santai yang digelar 'Critical Mass' di Porto Alegre, Brasil, pada penghujung Februari 2011 kemarin, berubah jadi tragedi.

Puluhan pesepeda bergelimpangan di jalan akibat ulah pengendara mobil, Ricardo Jose Neis.

Saat itu sekitar 130 pesepeda tengah melintas di jalan raya. Mereka baru saja memulai aktivitas ramah lingkungan sesuai misi Critical Mass.

Saat tengah asyik bersepeda, tiba-tiba saja Neis yang mengendarai mobil VW-nya menerjang mereka dari belakang dengan kecepatan tinggi.

Puluhan pesepeda bergelimpangan di jalan akibat ulah pengendara mobil, Ricardo Jose Neis.

Sekitar 20 pesepeda jadi korban. Mereka terpental, bergelimpangan di jalan. Bahkan tidak sedikit di antara mereka tersangkut di kap mobil Neis berikut sepedanya. Para korban mengalami luka ringan maupun berat. Jerit tangis dan teriakan langsung membahana di jalan. Neis pun diamankan polisi.

Sekadar diketahui Critical Mass adalah sebuah acara bersepeda yang biasanya digelar pada hari Jumat terakhir setiap bulan, di lebih dari 300 kota di seluruh dunia.

Saksikan video brutal Neis di sini.

sumber : • VIVAnews http://dunia.vivanews.com/news/read/207196-video--brutal--puluhan-sepeda-diterjang-mobil


Video Tragedi Sepeda di Brazil