Apa Penyebab Penyakit Stroke?
Stroke termasuk penyakit cerebrovaskuler disease (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Penyakit Stroke dapat menyerang setiap orang. Penyakit stroke biasanya menyerang secara tiba-tiba. Pengidapnya juga tidak sadar bahwa dirinya terkena penyakit stroke. Bukan berarti gejala penyakit stroke tidak bisa dikenali. Berikut tanda-tanda gejala penyakit stroke yang biasanya menyerang di sekujur tubuh yaitu, rasa lemas atau kelumpuhan pada lengan dan tungkai, gangguan baal, rasa kebas, kesemutan pada wajah, lengan, badan dan tungkai.
Penyebab penyakit stroke bisa bermacam-macam. Penyakit stroke adalah salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat kita. Telah banyak korban yang menderita dan meninggal akibat serangan penyakit stroke ini. Mengetahui penyebab penyakit stroke adalah sangat penting agar anda bisa terhindar dari penyakit ini dan juga mendapatkan latar belakang pengetahuan tentang penyakit tersebut. Lalu apa sebenarnya penyakit stroke itu? Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana caranya agar bisa terhindar dari penyakit yang sangat berbahaya ini?
Secara ringkas, penyakit stroke adalah berkurangnya suplai oksigen atau darah ke otak. Otak tidak bisa berfungsi dengan baik jika kekurangan oksigen, termasuk komunikasi otak dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Jaringan otak pun lama kelamaan mengalami degenerasi (mati). Berkurangnya pasokan oksigen ke otak ini terjadi akibat penyempitan, penyumbatan di pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
• stroke iskemik
• stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik.
Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
- Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
- Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
- Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
- Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
- Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
- Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
- Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.
Faktor Penyebab Stroke.
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Derita Pasca Stroke.
Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke.
Dari jumlah tersebut:
• 1/3 --> bisa pulih kembali,
• 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
• 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
• 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
• 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
• 70% menderita depresi.
• 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
Faktor-faktor Resiko Penyakit Stroke
- Faktor-faktor yang tidak bisa dihindari atau dikendalikan : Faktor-faktor ini merupakan faktor alamiah yang melekat pada seseorang tertentu. Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengnendalikan faktor-faktor ini.
- Faktor-faktor yang bisa dikendalikan atau dihindari : Faktor-faktor ini merupakan akibat dari kebiasaan yang buruk yang bisa meningkatkan resiko terkena penyakit stroke. Faktor-faktor ini lah yang seharusnya kita perhatikan agar bisa minimalkan kejadiannya pada diri kita masing-masing.
Faktor-faktor yang Tidak Bisa Dikendalikan.
1. Usia
Dari berbagai studi yang dilakukan tentang penyakit stroke, umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke. Pada umumnya, orang yang telah berumur tua lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan yang lebih muda. Ini adalah kondisi alamiah yang harus diterima. Pada saat umur bertambah, kondisi jaringan tubuh sudah mulai kurang fleksibel dan lebih kaku, termasuk dengan pembuluh darah.
2. Jenis Kelamin
Pria lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan perempuan. Hal ini mungkin lebih berhubungan dengan faktor-faktor pemicu lainnya yang lebih banyak dilakukan oleh pria dibandingkan dengan perempuan, misalnya merokok, minum alkohol, dan sebagainya
3. Ras atau warna kulit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai ras warna kulit putih lebih banyak yang terkena stroke dibandingkan dengan ras dengan berwarna kulit berwarna gelap.
4. Keturunan
Orang yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat terkena stroke akan lebih rentan dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarganya.
Faktor-faktor yang Bisa Dikendalikan
Ini adalah faktor-faktor resiko penyakit stroke yang bisa dikendalikan. Bisa dikendalikan di sini artinya faktor-faktor tersebut bisa kita kendalikan kejadiannya pada diri kita.
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Orang-orang yang terkena hipertensi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena serangan stroke. Bahkan tekanan darah tinggi ini merupakan penyebab penyakit stroke yang utama. Pada orang yang terkena darah tinggi, aliran darahnya menjadi tidak normal dan lambat akibat penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah. Suplai oksigen dan glukosa ke otak pun (yang di bawa oleh aliran darah) juga akan mengalami penurunan.
2. Penyakit jantung
Penyakit jantung juga merupakan faktor penting yang menyebabkan serangan stroke. Gangguan atau kelainan jantung menyebabkan pemompaan darah ke seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk ke otak, menjadi tidak normal. Dari hal ini bisa dipahami hubungan yang erat antara penyakit jantung dan stroke.
3. Kencing manis
Penyakit kencing manis (diabetes mellitus) juga menjadi pemicu terjadinya serangan stroke pada seseorang. Orang yang terkena kencing manis akan mempunyai gangguan pada pembuluh darah yang juga mempengaruhi aliran darah.
4. Kadar kolesterol darah yang tinggi
Kandungan kolesterol dalam darah yang terlalu tinggi di atas ambang normal (hiperkolesterolemia) juga akan menjadi faktor pemicu terjadinya stroke.
5. Merokok
Kebiasaan merokok akan meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah. Fibrinogen yang tinggi dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak.
6. Obesitas atau kelebih berat badan
Pertolongan Pertama Bila Orang tua /teman Terkena Penyakit Stroke
Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan penyakit stroke. Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita, juga tidak menimbulkan efek sampingan apapun. Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT yang dapat berhasil 100%.
Sebagaimana diketahui, orang yang mendapat serangan penyakit stroke seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak. Apabila kegiatan pertolongan pada penyakit stroke diberikan terlambat sedikit saja, maka pembuluh darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit. Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang. Si penderita penyakit stroke harus tetap berada ditempat semula dimana ia terjatuh (mis: dikamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja). JANGAN DIPINDAHKAN !!! sebab dengan memindahkan si penderita penyakit stroke dari tempat semula akan mempercepat perpecahan pembuluh darah halus di otak. Penderita penyakit stroke harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi, dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan.
Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK, namun apabila tidak ada, maka JARUM JAHIT / JARUM PENTUL / PENITI dapat dipakai dengan terlebih dahulu disterilkan dulu dengan cara dibakar diatas api Segera setelah jarum steril, lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI TANGAN. Si penderita penyakit stroke Titik penusukan kira-kira 1cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup ditusuk 1 kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipencet apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari. Dalam jangka waktu kira-kira 10menit, si penderita Penyakit Stroke akan segera sadar kembali. Bila mulut sipenderita tampak mencong / tidak normal, maka KEDUA DAUN TELINGA sipenderita HARUS DITARIK-TARIK sampa berwarna kemerah-merahan.
Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG BAWAH DAUN TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun telinga. Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut si penderita penyakit stroke akan kembali normal. Setelah keadaan si penderita penyakit stroke pulih dan tidak ada kelainan yang berarti, maka bawalah si penderita Penyakit Stroke dengan hati-hati ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sebagai salah satu cara beramal bakti, sebaiknya disebarluaskan artikel ini kepada teman-teman, keluarga dan relasi-relasi dan masyarakat luas, sebab serangan stroke ini dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja.
Mengendalikan Persoalan-Persoalan Medis Lain.
Kontrol tekanan darah dan kolesterol adalah kunci untuk pencegahan dari kejadian-kejadian stroke dimasa depan. Pada serangan-serangan transient ischemic, pasien mungkin dipulangkan dengan obat-obat bahkan jika tingkat-tingkat tekanan darah dan kolesterol bisa diterima. Pada suatu stroke akut, tekanan darah akan dikontrol secara ketat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pada pasien-pasien dengan diabetes, tingkat gula darah (glucose) seringkali terangkat setelah suatu stroke. Mengontrol tingkat glucose pada pasien-pasien ini mungkin mengecilkan ukuran dari suatu stroke. Akhirnya, oksigen mungkin dimasukkan ke pasien-pasien stroke ketika diperlukan.
Rehabilitasi.
Ketika seorang pasien tidak lagi sakit akut setelah suatu stroke, staf pelayanan kesehatan fokus pada memaksimalkan kemampuan-kemampuan fungsional pasien. Ini paling sering dilakukan dalam suatu rumah sakit rehabilitasi pasien dalam atau dalam suatu area khusus dari suatu rumah sakit umum. Rehabilitasi dapat juga mengambil tempat pada suatu fasilitas perawatan.
Proses rehabilitasi dapat memasukkan beberapa atau semua dari yang berikut:
- terapi kemampuan berbicara untuk mempelajari kembali berbicara dan menelan;
- terapi pekerjaan untuk memperoleh kembali keterampilan pada lengan-lengan dan tangan-tangan;
- terapi fisik untuk memperbaiki kekuatan dan jalan; dan
- pendidikan keluarga untuk mengorientasikan mereka pada perawatan untuk orang yang dicintai mereka di rumah dan tantangan-tantangan yang akan mereka hadapi.
Tujuannya adalah supaya pasien-pasien mendapat kembali sebanyak mungkin, jika tidak seluruhnya, dari aktivitas-aktivitas dan fungsi-fungsi sebelum stroke mereka. Karena suatu stroke melibatkan kehilangan permanen dari sel-sel otak, suatu pengembalian total pada keadaan sebelum stroke pasien sayangnya, adalah suatu tujuan yang tidak realistik pada banyak kasus-kasus.
Ketika seorang pasien stroke siap untuk pulang kerumah, seorang perawat mungkin datang kerumah untuk suatu periode waktu sampai keluarganya akrab dengan perawatan untuk pasien dan prosedur-prosedur untuk memberikan beragam obat-obat. Terapi fisik mungkin berlanjut di rumah. Akhirnya, pasien biasanya ditinggal dirumah dengan seorang atau beberapa orang pemberi perawatan, yang sekarang menemukan kehidupan-kehidupan mereka telah berubah pada cara-cara utamanya. Merawat pasien stroke dirumah mungkin adalah mudah atau hampir sangat mendekati tidak mungkin. Pada waktu-waktu, itu menjadi jelas bahwa pasien harus ditempatkan pada suatu rumah perawatan atau suatu fasilitas perawatan yang terampil karena perawatan yang tepat tidak dapt diberikan di rumah meskipun dengan maksud-maksud yang baik dari keluarga.
Sumber :
1. http://suwantophan.blogspot.com/2011/01/penyakit-stroke.html
2. http://www.squidoo.com/penyebab-penyakit-stroke
3. http://medicastore.com/brown_seaweed/gejala_sebab_stroke.htm
4. http://www.totalkesehatananda.com/stroke6.html
5. http://xamthone-plus.com/penyakit-stroke
sangat bermanfaat pak..
BalasHapusPerkenalkan saya mahasiswa Fakultas Kedokteran di UII Yogyakarta
:)
twitter : @profiluii :)
Terimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat sekali.
BalasHapusMari sharring dan berbagi mengenai penyakit stroke dan cara pengobatannya secara alami melalui blog kesehatan ini >> http://alwi.my.id/